Diskusi Jihad dengan Setan
Dua jam yang lalu saya baru saja meliput hasil wawancara seorang hamba Tuhan dengan Setan Teroris. Dan kali ini saya kembali meliput wawancara berikutnya yang berjudul Diskusi Soal Jihad dengan Setan:
Hamba Tuhan:
Jumpa lagi dengan anda Tuan setan. E… menyambung diskusi kita tadi, saya jadi penasaran nih. Sebenarnya apa ya makna jihad dalam Islam yang anda pahami?
Setan:
Maaf saya tidak akan mengutip Alquran apalagi hadist anda. Inti jihad itu menegakkan agama Tuhan di muka bumi ini.
Hamba Tuhan:
Seperti yang dilalukan para teroris baru-baru ini di Indonesia?
Setan:
Itu bukan jihad. Itu dalam rangka menyembah setan seperti saya ini.
Hamba Tuhan:
Kan sama juga dengan perang di zaman Nabi Muhammad?
Setan:
Ow beda sekali mas. Tapi tadi sudah saya jelaskan pada wawancara anda sebelumnya.
Hamba Tuhan:
Jadi apa kata kunci dari menegakkan agama Tuhan yang anda maksudkan?
Setan:
Hidup sejalan dengan ajaran Tuhan.
Hamba Tuhan:
Kongkritnya gimana sih?. Anda bisa lebih sepesifik ?
Setan:
Perangi kejahatan, perangi ketidak adilan, perangi kebodohan, perangi kemiskinan, perangi kemunafikan, dan … yang paling tinggi dan paling berat adalah perangi hawa nafsu anda!
Hamba Tuhan:
Kenapa anda mengatakan memerangi hawa nafsu itu yang paling tinggi nilainya dan yang paling berat?
Setan:
Lho tapi itu kata Nabi anda. Makanya baca sejarah. Lalu pahami dan amalkan. Jangan cuma sok beriman. Sok berjihad.
Saya kan mengintip terus segala kegiatan Nabi anda. Bahkan setiap gerak-gerik hatinya. Saya menunggu saat-saat dia kilaf agar saya bisa masuk.
Jadi waktu itu ia katakan pada sahabatnya sehabis perang. Anda ingat perang apa ketika itu?
Hamba Tuhan:
Hmm …. Perang apa ya… Boleh lihat buku nggak?
Setan:
Ya sudah anda jangan pura-pura tahu dan mengarang. Ini juga bukan untuk dihafal. Yang Nabi anda katakan waktu itu adalah jihad yang paling berat itu adalah di sini. Nabi anda menunjuk ke dadanya. Jadi jihad memerangi hawa nafsu. Mengendalikan hati!
Anda tahu apa yang saya rasakan waktu itu?
Hamba Tuhan:
Mana saya tahu om
Setan:
Jangan panggil om. Saya ini setan.
Yang saya rasakan waktu itu adalah saya sangat tersinggung dan merasa kepanasan. Karena hati itulah sasaran empuk saya. Saya dengan teman-teman saya sering ngumpul disitu untuk menggelincirkan anda semua.
Hamba Tuhan:
Jadi hubungannya om?
Setan:
Anda ini keras kepala. Jangan panggil saya om!
Kalau hati itu sudah saya kuasai maka nyaris tidak mungkin anda dengan semua teman anda di muka bumi ini untuk menegakkan ajaran Tuhan. Karena disitulah pusat kehidupan anda. Apalagi iman anda. Itu teman-teman anda yang lagak dan tindak lahirnya seperti orang beriman benar, anda jangan tertipu. Karena saya tahu persis apa yang terbetik di hatinya. Sayalah yang menggerakkan hatinya. Agar mereka ria, agar mereka dianggap beriman, agar mereka dianggap suci. Tapi mereka tidak tahu.
Itu sebanya kehidupan anda di Indonesia ini sudah kacau balau dalam segala bidang. Bahkan dalam bidang agama itu sendiri. Rata-rata mereka menganggap jihad itu adalah perang. Mengangkat sejata. Bom bunuh diri segala. Hahaha… kami komunitas setan tertawa melihat anda semua.
Tapi perang melawan korupsi, perang melawan ketidak-adilan, perang melawan kemunafikan, perang melawan kebodohan, perang melawan kemiskinan dan seterusnya dianggap tidak jihad. Kasihan dengan umat Islam seperti kaum anda. Makanya kuasai hati anda. Jangan terpengaruh oleh bisikan saya. Dan …satu lagi, anda jangan beragama seperti kesetanan. Namanya kesetanan berarti anda sudah bersekutu dengan saya.
Saya bocorkan satu lagi rahasianya ya...
Bantu hati anda dengan akal. Itu dua kekuatan yang saya takuti. Ilmu! Itu harus anda miliki jika tidak ingin tergelincir oleh godaan saya. Nalar! Beragama juga harus menggunakan nalar. Jangan sedikit-sedikit iman. Belum apa-apa iman. Sedikit-sedikit teriak Allahu Akbar sambil mengamuk segala macam. Anda kira itu iman. Padahal saya yang menyusup. Darah anda yang terbakar itu bukan iman. Tapi sayalah yang memompanya.
Okey waktu saya tidak banyak. Saya permisi dulu ya.
Saya mau menghasut teman-teman anda dulu agar mereka lebih mengamuk lagi. Biar semuanya jadi kacau. Yang menggugat Islam dan yang membela Islam akan saya hasut semuanya agar benar-benar tidak bisa dibedakan lagi mana yang asli beriman dan mana yang tidak. Mana yang benar-benar jihad dan mana yang tidak. Termasuk saya juga akan masuk mesjid, untuk bersigayut di hati mereka yang sedang sholat. Agar benar-benar kacau semuanya. Agar benar-benar tidak bisa dibedakan lagi mana yang asli beriman dengan yang tidak antara mereka yang taat beribdah dengan yang tidak hahahaha….!
sumber:http://www.blogernas.co.cc/2010/09/diskusi-soal-jihad-dengan-setan.html
Hamba Tuhan:
Jumpa lagi dengan anda Tuan setan. E… menyambung diskusi kita tadi, saya jadi penasaran nih. Sebenarnya apa ya makna jihad dalam Islam yang anda pahami?
Setan:
Maaf saya tidak akan mengutip Alquran apalagi hadist anda. Inti jihad itu menegakkan agama Tuhan di muka bumi ini.
Hamba Tuhan:
Seperti yang dilalukan para teroris baru-baru ini di Indonesia?
Setan:
Itu bukan jihad. Itu dalam rangka menyembah setan seperti saya ini.
Hamba Tuhan:
Kan sama juga dengan perang di zaman Nabi Muhammad?
Setan:
Ow beda sekali mas. Tapi tadi sudah saya jelaskan pada wawancara anda sebelumnya.
Hamba Tuhan:
Jadi apa kata kunci dari menegakkan agama Tuhan yang anda maksudkan?
Setan:
Hidup sejalan dengan ajaran Tuhan.
Hamba Tuhan:
Kongkritnya gimana sih?. Anda bisa lebih sepesifik ?
Setan:
Perangi kejahatan, perangi ketidak adilan, perangi kebodohan, perangi kemiskinan, perangi kemunafikan, dan … yang paling tinggi dan paling berat adalah perangi hawa nafsu anda!
Hamba Tuhan:
Kenapa anda mengatakan memerangi hawa nafsu itu yang paling tinggi nilainya dan yang paling berat?
Setan:
Lho tapi itu kata Nabi anda. Makanya baca sejarah. Lalu pahami dan amalkan. Jangan cuma sok beriman. Sok berjihad.
Saya kan mengintip terus segala kegiatan Nabi anda. Bahkan setiap gerak-gerik hatinya. Saya menunggu saat-saat dia kilaf agar saya bisa masuk.
Jadi waktu itu ia katakan pada sahabatnya sehabis perang. Anda ingat perang apa ketika itu?
Hamba Tuhan:
Hmm …. Perang apa ya… Boleh lihat buku nggak?
Setan:
Ya sudah anda jangan pura-pura tahu dan mengarang. Ini juga bukan untuk dihafal. Yang Nabi anda katakan waktu itu adalah jihad yang paling berat itu adalah di sini. Nabi anda menunjuk ke dadanya. Jadi jihad memerangi hawa nafsu. Mengendalikan hati!
Anda tahu apa yang saya rasakan waktu itu?
Hamba Tuhan:
Mana saya tahu om
Setan:
Jangan panggil om. Saya ini setan.
Yang saya rasakan waktu itu adalah saya sangat tersinggung dan merasa kepanasan. Karena hati itulah sasaran empuk saya. Saya dengan teman-teman saya sering ngumpul disitu untuk menggelincirkan anda semua.
Hamba Tuhan:
Jadi hubungannya om?
Setan:
Anda ini keras kepala. Jangan panggil saya om!
Kalau hati itu sudah saya kuasai maka nyaris tidak mungkin anda dengan semua teman anda di muka bumi ini untuk menegakkan ajaran Tuhan. Karena disitulah pusat kehidupan anda. Apalagi iman anda. Itu teman-teman anda yang lagak dan tindak lahirnya seperti orang beriman benar, anda jangan tertipu. Karena saya tahu persis apa yang terbetik di hatinya. Sayalah yang menggerakkan hatinya. Agar mereka ria, agar mereka dianggap beriman, agar mereka dianggap suci. Tapi mereka tidak tahu.
Itu sebanya kehidupan anda di Indonesia ini sudah kacau balau dalam segala bidang. Bahkan dalam bidang agama itu sendiri. Rata-rata mereka menganggap jihad itu adalah perang. Mengangkat sejata. Bom bunuh diri segala. Hahaha… kami komunitas setan tertawa melihat anda semua.
Tapi perang melawan korupsi, perang melawan ketidak-adilan, perang melawan kemunafikan, perang melawan kebodohan, perang melawan kemiskinan dan seterusnya dianggap tidak jihad. Kasihan dengan umat Islam seperti kaum anda. Makanya kuasai hati anda. Jangan terpengaruh oleh bisikan saya. Dan …satu lagi, anda jangan beragama seperti kesetanan. Namanya kesetanan berarti anda sudah bersekutu dengan saya.
Saya bocorkan satu lagi rahasianya ya...
Bantu hati anda dengan akal. Itu dua kekuatan yang saya takuti. Ilmu! Itu harus anda miliki jika tidak ingin tergelincir oleh godaan saya. Nalar! Beragama juga harus menggunakan nalar. Jangan sedikit-sedikit iman. Belum apa-apa iman. Sedikit-sedikit teriak Allahu Akbar sambil mengamuk segala macam. Anda kira itu iman. Padahal saya yang menyusup. Darah anda yang terbakar itu bukan iman. Tapi sayalah yang memompanya.
Okey waktu saya tidak banyak. Saya permisi dulu ya.
Saya mau menghasut teman-teman anda dulu agar mereka lebih mengamuk lagi. Biar semuanya jadi kacau. Yang menggugat Islam dan yang membela Islam akan saya hasut semuanya agar benar-benar tidak bisa dibedakan lagi mana yang asli beriman dan mana yang tidak. Mana yang benar-benar jihad dan mana yang tidak. Termasuk saya juga akan masuk mesjid, untuk bersigayut di hati mereka yang sedang sholat. Agar benar-benar kacau semuanya. Agar benar-benar tidak bisa dibedakan lagi mana yang asli beriman dengan yang tidak antara mereka yang taat beribdah dengan yang tidak hahahaha….!
sumber:http://www.blogernas.co.cc/2010/09/diskusi-soal-jihad-dengan-setan.html
Comments