BABAD TANAH JAWI SYEKH AL MAULAYA / SYEKH MULYO ( SYEKH AKBAR)


https://jatimnow.com/po-content/uploads/kuburan_banyuwangi1.jpg

Di kawasan hutan di Banyuwangi Selatan, ada area pemakaman kuno yang juga jejak syiar Islam paling awal yang masuk ke tanah Jawa. Makam ini milik seorang Auliya' yang datang dari negeri Rum. Ia Seorang Auliya' Masuk Melalui Lintas Laut Selatan Pada Abad Ke 13 Sekitar Tahun 562 dan 597
Beliau tak lain Syekh Kamaluddin/Syekh Jamaluddin Akbar Ia Orang tua dari Syekh Al Maulaya/Syekh Mulyo atau Syekh Akbar (Kubro). Syekh Mulyo juga diketahui sebagai sepupu dari Syekh Subakir.
     Di Area pemakaman tersebut juga terdapat Makam Pada Zaman Lampau yaitu ARYO MURTI,PATIH GONDO WIJOYO,RADEN JOKO SASENO
       Bahkan beberapa makam terlihat memiliki ukuran yang tak biasa pada umumnya. Ada sekitar 10 makam yang panjangnya mencapai 5-7 meter lebih. Makam lainnya memiliki panjang sekitar 3 meter.

     Makam Auliya' ini berada di tengah belantara hutan jati di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Tepatnya di petak 76 kawasan Gunung Gamping, yang kini secara administratif dikelola Perhutani Banyuwangi Selatan.
          Menurut cerita babat desa setempat, areal pemakaman kuno itu sudah diketahui ada sejak 1603. Dan lokasi ini juga sebagai basis pertahanan para pejuang pada masa penjajahan Belanda.
         Seiring perjalan jaman, areal pemakaman yang banyak ditumbuhi pohon Klampis hitam, ini terlantar. Hingga akhirnya pada 1996, jejak sejarah tanah Jawa, itu kembali 'ditemukan'.
   "Yang menemukan (kembali) makam itu yakni Muhammad Said Abu Bakar Sabitullah. Beliau ahli waris dari Syeh Mulyo," jelas M.Edy Yanto, salah satu pelestari makam Syekh Mulyo saat dihubungi jatimnow.com, Minggu (12/5/2019).
     Namun, pada saat itu warga masih belum mengetahui siapa gerangan pemilik makam tersebut. Hingga akhirnya, Muhammad Said Abu Bakar, melakukan penelusuran bersama sejumlah temannya.
     Dia didampingi Gus Safik, pengasuh Ponpes Mambaus Ulum Tulungagung, Said menuju ke rumah Gus Dur di Ciganjur. Gus Dur sendiri juga dikenal sebagai arkeolog spesialis makam tokoh sejarah.

          "Datanglah Gus Safik dan teman-teman ke rumah Gus Dur di Ciganjur. Waktu itu Gus Dur baru saja jadi Presiden," ungkapnya.
           Rombongan Gus Safik saat datang sempat ditolak oleh ajudan Gus Dur. Tak dinyana, justru Gus Dur keluar dari pintu rumah dan langsung memanggil Gus Safik beserta teman-temannya.
           "Herannya, sebelum teman-teman sampaikan maksud kedatangannya ternyata Gus Dur sudah tahu dulu jika mereka akan bertanya tentang makam," ungkapnya lagi.
             Dari pertemuan itu, Gus Dur bercerita jika jauh-jauh hari sebelumnya pernah melakukan tirakat selama 3 bulan di makam tersebut. Itu dilakukan setelah Gus Dur mendapat perintah dari keluarga besarnya untuk menelusuri jejak leluhurnya.
            "Menurut cerita Gus Dur, beliau diminta keluarganya untuk mencari makam leluhurnya yang ada di ujung Timur Jawa. Dan ternyata makam Syech Kamaludin dan Syeh Mulyo yang dimaksud," urainya.
            Gus Dur memastikan bahwa makam tersebut memang makam para Auliya' yang tertua di tanah jawa. Bahkan Gus Dur menuliskan permintaan khusus di selembar kertas kepada masyarakat.

           "Saya berpesan kepada seluruh umat Islam khususnya warga Nahdhliyin dan para Ulama dan Umaroh tolong lestarikan dan rawatlah keberadaan makam Auliya tersebut," pungkas M.Edy yanto, membacakan penggalan tulisan di selembar kertas yang terdapat tandatangan Gus Dur

            Dan sekarang sudah banyak yang datang Untuk Berziarah ke pesarean tersebut dari Peziarah Luar Kota dan lokal. dan ada juga Peziarah Trah Keturunan (anak cucunya) datang mengakui keberadaan leluhurnya yang ada di pesarean tersebut, ada yang dari MADURA, KEDIRI, TULUNGAGUNG, INDRAMAYU ,BANTEN dll. dan salah satu Auliya' di pesarean tersebut masih leluhur Gus Dur ,pengakuan tersebut di utarakan pada Gus Safik,Gus Said waktu suwan silaturrahmi di rumah beliau di ciganjur.

             Baru-baru ini Memasuki 4 hari Bulan Ramadhan 2019 . dinas CAGAR BUDAYA, dinas PARIWISATA, dan Arkeolog sudah turun meneliti, Mereka Menemukan Penemuan berupa pecahan keramic,batu bata zaman lampau,dll.
penemuan tersebut serupa dengan bangunan yang ditemukan di situs Kerajaan BLAMBANGAN dan situs di Tembokrejo Muncar.serupa juga yang ditemukan di situs BALAI KAMBANG desa Blambangan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHgZqjnZxJhFkSV2ej1nkvOe9kMulsXjK4YO3nWjFspXo-vsnwQTszNscy_gxlHvSsTDxBHSJU9GhSxfu27rDgrm8dDBpzvw4fm2qqpdOKOE4N68gwoVffQY7k-noyYjFYiguV_buD3dg/s1600/IMG_20190505_134717.jpg
     
       Syekh Moh. Kamaluddin Sarbikhoni Sayyidtullah yang bernama aslinya Syekh Jamaluddin Akbar masih keturunan dari Sayyidina Husen kemudian Ia menetap di Hutan Tegal Arum / Gondo Arum yang sekarang bernama Gumuk Murti ia mendirikan Padepokan / Pondok Pesantren yang pada zaman dahulu dikenal oleh Kesatria (pendekar) dengan Julukan Padepokan Kelampis Hitam.

Pelestari Makam Auliya'

* MUHAMMAD SAID ABU BAKAR SABITULLAH ( M. TRUBUS PAMUJI )

* M. EDYYANTO ( MUNCAR )
* MUH. TAROM (SIDOREJO, PURWOHARJO )
* IMAM (TAMAN AGUNG )
* NUR WAHID CUCU RADEN DARIS (RINGIN PITU (7) )
* MUHAMMAD MAHRUSIN (MUNCAR)
* AFRIZAL ALI WARDANI (TEGALDLIMO)
* SAHID (GLAGAH AGUNG, PURWOHARJO)
* FANGKI ROSADI (MUNCAR)
* P. PAIRIN (JATIREJO)
* SIGIT HARIYANTO (SUMBER ASRI - TEGALDLIMO)
* SURAHMAN ( TAMAN AGUNG)

sumber : http://fangkirosadi.blogspot.com/2019/06/pesarean-syekh-al-maulaya-syekh-akbar.html?m=1

Comments

Popular posts from this blog

Boot Dos 98 Dengan Flashdisk (Simple Methode)

Air Mani Tidak Cepat Keluar